Puncak Asmoro dan Patahnya Hati Sepasang Kekasih




Apa saja yang bisa dilihat di ketinggian 640 meter di atas laut (MDPL) di Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi?

Dari Puncak Asmoro yang setinggi itu, kamu bisa melihat bukit-bukit hijau, Selat Bali jauh di arah timur dan gunung Meranti, Merapi dan Raung yang menjulang di arah barat. Sementara di 1 hektare lahan yang dikelola masyarakat setempat itu bunga bermekaran, pondok-pondok telah dibangun, juga sudah dibuka warung penyedia kopi dan kudapan.

Sepotong Selat Bali yang terlihat seperti sebidang kolam yang kerap dilewati perahu-perahu. Dari arah situ pula Matahari terbit subuh hari.
Di perbukitan kanan - kiri bisa dilihat pohon-pohon tinggi, kecuali di lahan yang sudah ditebangi atau yang baru ditanami.

Sementara pada gunung-gunung bisa dilihat tebing-tebing berwarna merah, selebihnya hijau tertutup dedaunan pohon dan rumput. Bila tidak mendung, pada sore hari kamu bisa menyaksikan Matahari berusaha bersembunyi di balik jajaran gunung itu sebelum malam datang. Suara azan dari musala Sumber Pakem dusun terdekat terdengar jelas di masing-masing jadwal salat tiba.



Kepada Rindang Tour, Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Kemuning Asri Sugiyarno bercerita bahwa keindahan bukit Puncak Asmoro sudah dikenal masyarakat sejak lama. Bahkan di kisaran tahun 1950 tersiar kisah asmara dari bukit yang kini sebagian lahannya ditanami jagung dan pohon pinus yang masih setinggi manusia dewasa itu.

"Ada sepasang kekasih yang sering bertemu di bukit ini. Tapi mereka tidak direstui orang tuanya, jadi perbincangan masyarakat sampai orang sedesa tahu semua. Orang-orang lalu menyebut tempat ini Puncak Asmoro," kata Sugiyarno.

Dia mengatakan pengelolaan bukit Puncak Asmoro juga sebagai upaya mengamankan lahan itu dari menjadi tempat berbagai perilaku maksiat. Sepanjang siang dijaga sembari memberikan bantuan pada wisatawan yang membutuhkan, dan ketika malam bukit itu akan ditengok beberapa hari.

Lisa (15), salah satu pengunjung mengatakan sering datang ke Puncak Asmoro bersama kawan-kawan sekelasnya. Dia yang masih duduk di kelas 3 SMP sering kumpul dan foto bersama di bukit itu sebagai kenang-kenangan saat mereka lulus nanti. Dia mengaku bukit itu mujarab mengobati kepenatan dan menenangkan pikirannya yang sebentar lagi akan menghadapi ujian nasional.

"Di sini kan lumayan bagus. Lihat Selat Bali di arah timur itu kelihatan sejuk," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar